Kudus – Kabar menggembirakan datang dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kudus.
Siswi berprestasi bernama Wahyu Dewi Ariani dari kelas IX A berhasil meraih Medali Perunggu Mata Pelajaran IPS pada ajang Kompetisi Sains Ruang Guru (KSRG) 2025 Tingkat Nasional.
Kompetisi bergengsi yang diikuti oleh ribuan pelajar dari seluruh Indonesia ini menjadi wadah bagi siswa madrasah untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan analitis di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Prestasi Wahyu menjadi bukti bahwa semangat belajar dan bimbingan yang tepat dapat membawa siswa madrasah berprestasi di level nasional.
Menelusuri Jejak Prestasi: Perjalanan Wahyu di KSRG 2025
Wahyu Dewi Ariani memulai perjalanan kompetisinya dari babak penyisihan tingkat kabupaten hingga berhasil melaju ke babak final tingkat nasional. Dalam setiap tahap, ia harus menyelesaikan soal-soal IPS yang menantang — mulai dari konsep geografi, ekonomi, sosiologi, hingga sejarah.
Dengan ketekunan dan semangat belajar yang tinggi, Wahyu mampu menembus peringkat tiga besar dan membawa pulang medali perunggu. Ia mengaku, perjuangan ini tidak mudah, namun dukungan dari madrasah dan keluarga menjadi sumber kekuatannya.
“Saya tidak menyangka bisa sampai babak final nasional. Terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang selalu mendukung. Saya belajar banyak dari proses ini,” ujar Wahyu dengan senyum bangga.
Dukungan Madrasah: MTsN 1 Kudus Kembangkan Potensi Sains Sosial
Kepala MTsN 1 Kudus, Hj. Rodliyah, S.Ag., M.S.I., menyampaikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih Wahyu. “Prestasi ini membuktikan bahwa siswa MTsN 1 Kudus tidak hanya unggul di bidang keagamaan, tetapi juga mampu bersaing dalam sains sosial di tingkat nasional. Wahyu menjadi contoh nyata semangat belajar dan dedikasi yang tinggi,” tutur beliau.
Madrasah secara konsisten memberikan dukungan kepada siswa melalui kegiatan pembinaan olimpiade dan pendampingan belajar. Program khusus peminatan sains sosial menjadi salah satu bentuk nyata komitmen madrasah untuk mencetak generasi berprestasi, berkarakter, dan berpikiran terbuka terhadap isu-isu sosial di sekitar mereka.
Belajar IPS dengan Cinta: Dari Sekadar Pelajaran Menjadi Makna Hidup
Bagi Wahyu, belajar IPS bukan hanya soal menghafal teori, tetapi juga memahami kehidupan masyarakat. “IPS membuat saya sadar betapa pentingnya memahami dunia sosial di sekitar kita. Saya ingin terus belajar agar bisa berkontribusi untuk masyarakat,” ungkapnya.
Pendekatan pembelajaran di MTsN 1 Kudus yang kontekstual dan inspiratif turut membentuk semangat belajar Wahyu. Dengan bimbingan guru, siswa tidak hanya diajak memahami materi, tetapi juga berpikir kritis dan kreatif dalam menganalisis fenomena sosial.
Menatap Masa Depan: Dari KSRG ke Prestasi yang Lebih Tinggi
Prestasi yang diraih Wahyu menjadi dorongan besar bagi seluruh siswa MTsN 1 Kudus untuk terus berkompetisi secara sehat dan positif. Pihak madrasah berharap prestasi ini menjadi langkah awal untuk menggapai lebih banyak pencapaian di bidang akademik lainnya.
Dengan semangat Madrasah Mandiri Berprestasi, MTsN 1 Kudus berkomitmen untuk mencetak siswa-siswi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan moral yang tinggi.
