TEROBOSAN PENDIDIKAN KARAKTER: MTsN 1 KUDUS DAN DJARUM FOUNDATION AKTIFKAN SES 3-IN-1, TEGAKKAN BUDI PEKERTI

Kudus—MTs Negeri 1 Kudus tidak lagi puas dengan sekadar capaian akademik. Guna menjawab tantangan pembentukan karakter di abad ke-21, madrasah ini berkolaborasi dengan Djarum Foundation, mengimplementasikan program Social Emotional Skill (SES) dengan kerangka pengajaran yang terstruktur dan terukur. Langkah ini merupakan penajaman visi madrasah untuk melahirkan lulusan yang "mulia dalam budi pekerti."

Strategi Tiga Pilar, Karakter Jadi Prioritas

Program SES yang disuntikkan ke dalam kurikulum MTsN 1 Kudus bukanlah sekadar kegiatan tempelan, melainkan hadir sebagai arsitektur pembelajaran yang sistematis. Setiap sesi SES dirancang mengikuti alur yang tegas: selalu diawali dengan Pembukaan yang Hangat guna meruntuhkan tembok kecemasan siswa dan membangun koneksi emosional sebelum materi akademik disajikan.

Selanjutnya, sesi beranjak ke fase Inti yang Melibatkan, di mana 6 Domain SES—yang mencakup 12 Subdomain spesifik—diintegrasikan. Pemilihan subdomain ini telah diselaraskan secara ketat dengan nilai-nilai yang diusung madrasah, memprioritaskan kompetensi yang mendukung kedewasaan emosional dan tanggung jawab sosial siswa. Fase ini menuntut partisipasi aktif, di mana empati dan kolaborasi dipraktikkan secara nyata, bukan hanya dihafal. Proses lantas diakhiri dengan Penutupan yang Optimistis, berfungsi sebagai jangkar emosional yang memastikan siswa meninggalkan kelas dengan semangat yang baik dan tujuan karakter yang jelas.

Dampak Nyata: Peningkatan Kecerdasan Emosional Kolektif

Di lapangan, implementasi pola ini mengubah dinamika ruang kelas secara drastis. Guru kini beroperasi tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator emosional. Sesi Pembukaan yang Hangat dan Penutupan yang Optimistis terbukti efektif dalam menstabilkan emosi kolektif siswa.
Dampak langsungnya terlihat dari respon keseluruhan siswa: mereka menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengelolaan diri dan kualitas interaksi sosial di lingkungan madrasah. Secara umum, siswa kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara mengelola konflik, melakukan mediasi sebaya, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Model pengajaran ini membuktikan bahwa pembentukan karakter di MTsN 1 Kudus adalah proses yang terstruktur dan berkelanjutan, bukan sekadar harapan kosong. Madrasah ini telah menetapkan standar baru dalam menyeimbangkan prestasi dan integritas personal.