Kudus – Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kudus (MTsN 1 Kudus) sukses menyelenggarakan Workshop Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan selama dua hari berturut-turut dari hari Sabtu sampai Ahad tanggal 30 November sampai 01 Desember 2024 di Hotel Terra Cassa Bandungan Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam menghadapi tantangan era digital sekaligus memperkuat sinergi antarpendidik dan tenaga kependidikan.

Pada hari pertama, para peserta mendapatkan materi tentang media pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI) setelah acara pembukaan. Sesi ini dipandu oleh Bapak Dr. Arif Setiawan, S.Kom., M.Cs seorang Dosen Fakultas Teknik Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus yang membahas bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan interaktivitas pembelajaran. Materi yang disampaikan meliputi: pemanfaatan platform AI untuk pembuatan materi pembelajaran interaktif, analisis data siswa menggunakan AI untuk pengembangan strategi pembelajaran personal, dan pengenalan aplikasi berbasis AI yang mendukung pembelajaran daring dan luring. Para peserta juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung alat dan aplikasi berbasis AI yang relevan, seperti ChatGPT, Canva AI, dan platform pembelajaran lainnya. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif dan pertanyaan mendalam terkait penerapan teknologi tersebut di madrasah.

Pada malam harinya, peserta mendapatkan materi tentang kebijakan pendidikan madrasah yang disampaikan oleh Kasi Penmad Kankemenag Kabupaten Kudus, Bapak H. Agus Siswanto, S.H.I., M.Pd.I. Selain itu, peserta juga mendapatkan pembinaan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Bapak H. Suhadi, S.Ag., M.S.I. dan Kepala Subdirektorat Kesiswaan Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Bapak H. Sholla Taufiq, S.H.I.

Hari kedua workshop diisi dengan kegiatan outbound di alam terbuka depan hotel Terra Cassa. Outbound ini dirancang untuk memperkuat kebersamaan, kerja sama, dan komunikasi antar pendidik dan tenaga kependidikan. Kegiatan outbound meliputi: permainan kelompok yang membutuhkan kolaborasi dan strategi, latihan kepemimpinan melalui simulasi masalah, dan aktivitas team building yang bertujuan menciptakan hubungan yang lebih solid. Peserta terlihat sangat menikmati suasana santai namun penuh makna ini. Salah seorang guru menyatakan, “Kegiatan outbound ini sangat membantu kami untuk saling mengenal lebih dekat, terutama dalam suasana nonformal. Ini akan sangat berguna untuk meningkatkan kerja sama di lingkungan kerja.